Jumat, 17 Oktober 2008

aNAk siaPa...???

Suzy menyampaikan hasrat hatinya pada sang bapak untuk menikah dengan Robert, jejaka pilihannya yang juga tetangga dan teman sepermainannya sejak kecil.
Suzy: "Ayah, Robert melamar saya. Kami mau menikah."
Ayah: "Apa? Tidak boleh! Kamu boleh nikah dengan siapa saja kecuali Robert."
Suzy: "Tapi mengapa?"
Ayah: "Karena Robert sebenarnya adalah abangmu. Tapi, jangan beritahu ibumu ya!"
Suzy: "Ibu, Ayah melarang saya menikah dengan dengan Robert."
Ibu : "Tak usah dengar kata ayah kamu itu. Kamu boleh kawin dengan siapa saja yang kamu suka, termasuk Robert."
Suzy: "Tapi kata ayah, Robert itu abang saya. Kakak beradik kan tak boleh kawin."
Ibu: "Hmmm.... Ayah kamu pun tak tahu kamu bukan anaknya."
Suzy : "??%%#??"

JieJiek........

Suatu hari Pak Pandir melalui satu lorong yang remang-remang saat hendak pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanan tadi dia hampir menginjak kotoran manusia yang masih panas. Tapi dia masih ragu betul tidak benda yang dilihatnya tadi adalah kotoran.
Karena penasaran, pak Pandir ambil keputusan untuk mengamati kotoran itu lebih dekat, lalu dia berkata, "Bentuknya mirip tahi."
Karena masih penasaran dia pegang lagi kotoran itu, dan berkata, "lembek...mirip tahi."
Terus dia colek sedikit kotoran itu lalu dia endus, dan berkata: "Baunya mirip tahi."
Tapi pak Pandir masih saja ragu-ragu, dia pun mengambil keputusan untuk menjilat sedikit kotoran tersebut.
Begitu selesai menjilat dia pun menjerit... "MEMANG KOTORAN! UNTUNG GAK TERINJAK!!!"

Kamis, 16 Oktober 2008

saLAh bunuh...

Ada seorang satpam yang mempunyai majikan bernama Bu Wati dan Pak Andi. Suatu hari Pak Andi keluar kota dan Bu Wati ditinggal sendiri bersama sang satpam. Suatu hari satpam tersebut mempunyai prasangka buruk bahwa akan terjadi sesuatu yang buruk, lalu dia di telpon oleh seseorang.
Satpam : "Halo"
Penelepon: "Halo pak satpam, ini Bapak.."
Satpam : "Oh iya kenapa Pak?"
Penelepon: "Cepat periksa ke kamar dan lihat ibu sedang ngapain!"

Setelah diperiksa ke kamar...
Satpam : "Sepertinya ibu sedang menghitung duit Pak."
Penelepon: "Sudah saya duga (perasaan kecewa), cepat ambil pistol dan bunuh dia!!"
Satpam : "Tapi Pak.."
Penelepon: "Cepat bunuh!"
Satpam : "Ba..ba..baik Pak.."
Penelepon: "Nanti saya akan telepon lagi dan melihat keadaan."

Setelah dibunuh dan akhirnya ditelepon kembali...
Satpam : "Halo"
Penelepon: "Pak satpam, sudah dibunuh?"
Satpam : "Su..su..sudah Pak.."
Penelepon: "Bagus, biar tau rasa si ibu sudah mencuri uang saya, sekarang kamu cepat ke kamar, ambil semua duitnya, dan ambil juga semua perhiasan Bu Ani!"
Satpam : "Perhiasan Bu Ani?? Bu Ani siapa Pak??"
Penelepon: "Loh, ini bukannya rumahnya Ibu Ani??"
Satpam : "Bukan ini rumah Bu Wati!!"
Penelepon: "Oh maaf saya salah sambung.."
Satpam : "????"

bISa uLar...

Suatu hari di atas pohon mangga, ada anak ular yang sedang bertanya pada ibunya.
Anak : "Bu....apabila kita menggigit makhluk hidup, makhluk hidupnya bisa mati tidak???"
Ibu : "Ya nak, karena bisa kita sangat berbahaya dan paling mematikan, memangnya ada apa? Tumben kamu tanya begitu nak..."
Anak : "Soalnya tadi pas saya makan mangga lidah saya tergigit... saya mati tidak, Bu???"
Ibu : "!#$%#@"

Rabu, 15 Oktober 2008

kaRya iLMiah R3maJa

Di ruang perpustakaan sekolah sedang terjadi diskusi serius antara guru dengan seorang muridnya yang ingin sekali menjadi anggota ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR).
Guru : "Apa yang dapat kamu sumbangkan untuk KIR sekolah kita?"
Murid: "Sebuah penemuan dari penelitian yang saya lakukan sendiri."
Guru : "Apa itu?"
Murid: "Menggabungkan (stek) 2 jenis tumbuhan yang sangat berlainan species. Dan ternyata berhasil."
Guru : "Apa 2 jenis tumbuhan itu...?"
Murid: "Kelapa dan singkong."
Guru : (Terdiam, sepertinya tidak percaya) "Lalu apa yang terjadi dengan kedua tumbuhan itu?"
Murid: "Jadi getuk."
Guru : "???!!!???"

duA Lin9kaRan...

Dua orang bekas pecandu narkotika telah bertobat dan setelah terbebas dari penjara mereka bekerjasama dengan Polisi melakukan kampanye anti narkoba. Polisi memberi tugas pada mereka untuk mengadakan seminar anti narkoba selama seminggu.
Setelah seselasi masing-masing mereka dimintai laporan hasil kerja mereka.
Bekas pecandu A : "Lapor Pak, selama tugas 1 minggu, saya berhasil membawa 21 orang untuk bertobat dan tidak akan pakai narkoba lagi."
Polisi: "Bagus sekali. Bagaimana cara kamu membujuk orang untuk bertobat?"
Bekas pecandu A : "Dalam seminar, saya menggambar 2 buah lingkaran, satu lingkaran besar dan satu lingkaran kecil. Lalu saya jelaskan kepada para pecandu bahwa lingkaran besar menunjukkan otak kita sebelum pakai narkoba, sedangkan lingkaran kecil adalah gambar otak kita yang ciut akibat penggunaan narkoba. Para peserta ketakutan dan akhirnya mereka memilih untuk bertobat."
Polisi: "Wah bagus sekali cara kamu, lalu bagaimana kamu B? Apakah kamu berhasil juga?"
Bekas Pecandu B: "Ya Pak, selama seminggu ini saya berhasil menarik orang untuk bertobat sebanyak 1000 pecandu!"
Polisi : "Luar biasa, bagaimana caranya?"
Bekas Pecandu B : "Saya menggunakan cara yang sama dengan A, Pak. Saya juga menggambar 2 lingkaran, satu yang besar dan satu yang kecil."
Polisi: "Lho lalu bagaimana kamu bisa menarik orang jauh lebih banyak untuk bertobat?"
Bekas Pecandu B: "Begini Pak, saya jelaskan kepada para pecandu bahwa lingkaran kecil itu adalah gambaran lubang pantat kita sebelum masuk penjara, dan lingkaran besar itu adalah lubang pantat kita setelah keluar penjara ....!. Dan bertobatlah mereka semua .!"

anT0niM gaK beRgunA....

Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.
Murid-murid:"Selamat pagi, Bu Guru!"
Bu Guru: "Mengapa bilang selamat pagi saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?"
Murid-murid: "Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru....."
Bu guru: "Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu! Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan."
Murid-murid: "Selamat sejahtera Bu Guru!"
Bu guru: "Sama-sama, duduk! Dengar baik-baik. Hari ini Bu Guru akan menguji kalian semua tentang lawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kalian semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?"
Murid-murid: "Mengerti Bu Guru..."
Bu Guru: "Pandai!"
Murid-murid: "Bodoh!"
Bu Guru: "Tinggi!"
Murid-murid: "Rendah!"
Bu Guru: "Jauh!"
Murid-murid: "Dekat!"
Bu Guru: "Berjaya!"
Murid-murid: "Menang!"
Bu Guru: "Salah itu!"
Murid-murid: "Betul ini!"
Bu Guru: "Bodoh!"
Murid-murid: "Pandai!"
Bu Guru: "Bukan!"
Murid-murid: "Ya!"
Bu Guru : "Oh Tuhan!"
Murid-murid: "Oh Hamba!"
Bu Guru: "Dengar ini..."
Murid-murid: "Dengar itu..."
Bu Guru: "Diam!!!!!"
Murid-murid: "Ribut!!!!!"
Bu Guru: "Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!"
Murid-murid: "Ini adalah jawaban, pandai!!!"
Bu Guru: "Mati aku!"
Murid-murid: "Hidup kami!"
Bu Guru: "Saya rotan baru tau rasa!!"
Murid-murid: "Kita akar lama tak tau rasa!!"
Bu Guru: "Malas aku ngajar kalian!"
Murid-murid: "Rajin kami belajar bu guru..."
Bu Guru: "Kalian gila semua!!!"
Murid-murid: "Kami waras sebagian!"
Bu Guru: "Cukup! Cukup!"
Murid-murid: "Kurang! Kurang!"
Bu Guru: "Sudah! Sudah!"
Murid-murid : "Belum! Belum!"
Bu Guru: "Mengapa kamu semua bodoh sekali?"
Murid-murid: "Sebab saya seorang pandai!"
Bu Guru: "Oh! Melawan, ya??!!"
Murid-murid: "Oh! Mengalah, tidak??!!"
Bu Guru: "Kurang ajar!"
Murid-murid: "Cukup ajar!"
Bu Guru: "Habis aku!"
Murid-murid: "Kekal kamu!"
Bu Guru (putus asa): "O.K. Pelajaran sudah habis!"
Murid-murid: "K.O. Pelajaran belum mulai!"
Bu Guru: "Sudah, bodoh!"
Murid-murid: "Belum, pandai!"
Bu Guru: "Berdiri!"
Murid-murid: "Duduk!"
Bu Guru: "Bego kalian ini!"
Murid-murid: "Cerdik kami itu!"
Bu Guru: "Rusak!"
Murid-murid: "Baik!"
Bu Guru: "Kamu semua ditahan siang hari ini!!!"
Murid-murid: "Kami sebagian dilepaskan tengah malam itu!!"
Bu Guru: "66666"
Murid-murid: "99999"
Bu Guru: !!!!!
Murid-murid: ?????

Selasa, 14 Oktober 2008

di t0iLet...

Ketika lagi asik nongkrong sama temen-temen di mall, entah kenapa tiba-tiba perut Asep terasa mulas. Langsung aja dia masuk ke toilet yang saat itu kebetulan sepi.
Belum semenit duduk, Asep mendengar suara bapak-bapak berkata : “Gimana dik? baik-baik aja?” Kedengarannya dari toilet sebelah.
Kaget juga, karena Asep nggak biasa ngobrol sama orang yang belum dikenal, maka dia jawab aja: “Ya, baik.”
Eh, tau-tau dia nanya lagi : “Sekarang gimana, sudah terasa lega?”
Wah pertanyaan macam apa itu? Ada-ada saja. Baru juga nongkrong semenit, jadi Asep menjawab sekenanya aja… : “Lumayan Pak, untung gak ngantri…”
Dia jawab lagi : “Sama dong… tapi saya ada masalah dikit nih.”
Asep jadi curiga, ada apa orang ini.
Lalu gantian Asep yang tanya : “Masalah apa, pak?”
Dia langsung jawab : “Iniii lho Dik Rini...ada orang culun di toilet sebelah ikut-ikutan ‘njawab' pertanyaan saya, gimana kalo nanti saya telpon lagi? Ya… sampai nanti…”

saPI heeBAt....

Tiga peternak sapi saling bercerita tentang kehebatan sapi-sapinya.
Orang 1: :Sapi peliharaanku sungguh hebat luar biasa, dia bisa berbelanja buah-buahan di toko Alfa Mart. Dan dia tahu betul buah mana yang masih fresh dan mana yang tidak. Jika sudah tidak fresh dia pasti tidak mau membelinya."
Orang 2: "Itu tidak ada apa-apanya. Sapi aku lebih hebat. Jika aku suruh ke Alfa Mart membeli telur ayam, dia tahu betul mana telur yang baik dan yang tidak."
Orang 3: "Ah, sapi-sapi kalian itu tidak ada apa-apanya dibanding sapiku. Sapi kalian bahkan lebih bodoh dari sapiku."
Orang 1: "Emang apa kehebatan sapimu?"
Orang 3: "Sapiku adalah Manager Alfa Mart, dan dia pula yang melayani sapi-sapi kalian belanja di sana."
Orang 1&2: "?????????"

ngeB0t benJ0t..!!!

Suatu hari ada seorang sopir bemo yang mengemudikan bemonya dengan kecepatan tinggi, alias ngebut, plus ugal-ugalan di sebuah jalan. Seluruh penumpang pada takut semua, terutama seorang ibu yang berada disebelah pak sopir itu. Ibu itu kemudian berteriak dengan rasa takut...
Ibu : "Bang..!! Kalo nyopir jangan ngebut donk!! saya takkuuutt...."
Sopir : "Bu.. kalo ibu takut, merem aja seperti sayaa.."